Home » » 7 kesalahan fatal

7 kesalahan fatal

Seringkali terdengar kisah tentang perusahaan besar yang baru saja menjadi bintang yang berisinar tiba-tiba jatuh dalam kesulitan dan krisis yang akhirnya perusahaan itu jatuh tersungkur. Fenomena krisis ini bukan saja terjadi di negeri ini tapi hampir di belahan bumi lainnya terjadi, tak kecuali di negara-negara maju. Bukan saja yang berkenaan dengan dunia industri dan bisnis, krisis juga sering kali terjadi di luar bidang bisnis – dalam serikat pekerja, kantor pemerintah, rumah sakit, museum dan organisasi non laba.
Sebagian besar akar penyebab setiap krisis ini bukan karena segala sesuatu telah dikerjakan dengan buruk. Dalam sebagian kasus, justeru sudah di lakukan hal yang benar – tetapi tidak membuahkan hasil. Apa yang berperan besar dalam kemunculan paradoks ini? Asumsi-asumsi  yang dibuat oleh organisasi dan yang sedang dijalankan tidak sesuai. Asumsi-asumsi inilah yang membentuk setiap perilaku organisasi, mengendalikan  semua keputusan tentang apa yang harus dan tidak boleh dilakukan.

Faktanya pada perjalanan bisnis baru seringkali muncul fenomena krisis tahunan, dimana dalam perjalanan sebuah bisnis baru pada tahap lima tahun senantiasa mengalami goncangan. Ada yang bertahan dan ada pula yang hancur lebur, selebihnya ada pula yang sampai di usia 10 tahunan. Apa faktor yang menyebabkan sebuah bisnis baru tidak tahan akan “krisis”? apakah sebuah teori bisnisnya sudah usang? Ataukah strategi bisnisnya tidak lagi berdaya?.

Dalam sebuah buku “7 Kesalahan Fatal” yang di tulis oleh seorang entrepreneur muda, Dewa Eka Prayoga, dituturkan ada 7 kesalahan fatal yang menyebabkan sebuah bisnis gagal dan pada akhirnya “lenyap ditelan bumi”. Eka yang awalnya merintis sebuah bisnis harus menerima kenyataan pahit, bisnisnya bangkrut dengan menelan kerugian hingga 7,7 Milyar Rupiah sebuah angka yang besar bukan?. Memberikan pengalamannya kepada kita tentang mengapa bisnisnya dapat mengalami kehancuran fatal. 

Pengalamannya yang tertuang dalam sebuah buku ini sangat bermanfaat bagi kita, seakan kita mendapatkan “rambu” agar tidak mengalami hal fatal seperti yang dialami olehnya. Kini bisnis Eka bersinar kembali, selain menjadi seoarang entrepreneur ia juga kini berperan sebagai motivator. Apa yang kini menjadikan seorang Eka berkat tempaan pengalaman yang pernah dilaluinya, ia cepat menyadari akan kesalahannya dan kembali bangkit menyusun puing-puing asa-nya yang berserakan, simak seluruh rangkaian pengalamannya disini, semoga bermanfaat bagi kita semua.  



xiaomi

0 komentar:

Post a Comment

Auto Backlink : OoneSeem