ilustrasi by: google.com |
Sepeda yang Anda
kenal biasanya terbuat dari logam atau bahan baja dan besi. Dengan ragam
aksesoris lainnya, pilihan bahan logam tentunya amat mendasar, agar sepeda kuat
menahan beban tubuh si penumpangnya dan juga kuat di kendarai untuk jarak jauh.
Tapi apa jadinya bila rangka sepeda terbuat dari bambu? Lewat tangan-tangan
kreatif ternyata bambu dapat dijadikan rangka sepeda yang memiliki unsur
estetika yang tinggi, bukan hanya bambu runcing yang sudah bikin Indonesia
hebat! Lewat bambu karya anak bangsa melanglang buana.
Industri
kreatif tidak pernah kehilangan ide, ada saja ide baru yang muncul dengan daya
imajinatif yang tinggi, kreasi dan di padu unsur estetika maka jadilah sebuah
produk yang eksostik dan bernilai seni yang luarbiasa.Salah satu adalah usaha
kerajinan yang memproduksi sepeda dari bambu. Lantaran unik, harganya
bisa mencapai sekitar Rp 7 juta per unit. Peminat dan pasar sepeda bambu
berkembang luas sampai mancanegara.
Berkat
kreativitas para pelaku usaha kerajinan bambu di Tanah Air, kini kerajinan
bambu bisa dinikmati dalam bentuk sepeda. Meski sekilas tampak rapuh sebagai
rangka, sepeda dari bambu nyatanya bisa digunakan untuk bersepeda jarak
jauh dan tidak mudah retak maupun patah. Salah satu pelaku usaha kerajinan
sepeda bambu ini adalah Uyung Pramudiyanto, pemilik Uyung Bambunesia di
Yogyakarta. Mendirikan usaha sejak Desember 2014, Uyung mengaku masih banyak
kalangan masyarakat yang ragu terhadap produk kreasinya. Saat memasarkan ke
pembeli, banyak yang tidak yakin kalau sepeda ini kuat digunakan perjalanan
jauh. Padahal bahannya tidak mudah retak.
Bahan
baku yang mudah didapat di lingkungan sekitar, serta memiliki nilai kreativitas
yang tinggi, menjadikan kerajinan sepeda bambu sebagai peluang bisnis yang
cukup potensial. Bambu yang digunakan Uyung adalah jenis bambu cendani atau
bambu Jepang berusia 5 tahun dengan warna yang mengkilat. Pemesannya biasanya
kalangan anak muda untuk balap sepeda.
Sementara
duo seniman bambu asal Bogor, Jawa Barat, yakni Gun Gun Gunawan dan Imam Soleh
atau yang biasa disebut Abah, menggunakan bambu emas phyllostachys aurea
bamboo. Di Indonesia, untungnya cukup banyak membudidayakan bambu, termasuk
sebagai tanaman hias. Lewat bendera usaha Haur Bike Neglasari, Gun Gun membuat
kerangka utama sepeda menggunakan bambu, namun dudukan, stang tetap ada
komponen lain. Seminggu sekali, Gun Gun mencari bahan baku bambu tidak hanya
dari Neglasari, Bandung tapi juga dari Garut, Subang, dan Purwakarta. Sebulan
dia butuh 400 batang bambu untuk produksi.
Selain Uyung dan
duo maut asal Jawa Barat, ada lagi pelaku usaha yang menekuni bisnis sepeda
bambu adalah Singgih Susilo Kartono asal Kandangan, Temanggung, dengan mengusung
merek sepeda bambu Spedag. Ia memilih menggunakan bambu betung belah
dibandingkan bambu bulat yang biasanya dibuat sepeda bambu. Kesulitan mengolah
bambu bulat untuk membentuk rangka sepeda yang harus diberi diameter sehingga
akan banyak membuang bagian bambu yang tak terpakai, menjadi salah satu
pilihannya.
Dalam
merangkai sepeda bambunya, Singgih terinspirasi dari struktur tusuk pada atap
rumah yang terbuat dari bambu belah lalu ditangkup dan dipaku. Keuntungan dari
teknik ini adalah bambu akan menjadi lebih kaku. Konsep inilah yang digunakan oleh
Singgih untuk konstruksi sepeda bambunya. Jenis bambu ini dipilih karena
memiliki karakter yang lebih kuat dan besar. Satu batang bambu betung, dapat
menghasilkan 10 kerangka sepeda bambu.
Sebelum
dipakai bambu harus diawetkan dan dikeringkan sebelum dibentuk. Secara alami,
bambu harus direndam di air atau lumpur minimal enam bulan sedangkan secara
kimia bambu dapat direbus dengan cairan khusus yang ramah lingkungan. Ini
berguna agar bambu tidak menyusut, tidak berjamur ketika dikeringkan dan dapat
direkatkan dengan sempurna. Proses selanjutnya mengeringkan bambu menggunakan
oven kemudian dipotong dan dibelah menjadi dua tangkup lalu direkatkan, dan
dibentuk oval. Langkah berikutnya merakit dengan menggabungkan bambu-bambu
tersebut. Proses berikutnya yakni penghalusan dan dicat dengan sempurna agar
air tidak menyerap dengan mudah.
Bambu begitu banyak memberi
manfaat bagi kehidupan kita, dari bambu telah dihasilkan alat musik yang
mengeluarkan suara yang indah. Bambu bukan saja memberikan nilai ekonomis bagi
kita tetapi juga telah memberikan negeri yang indah dan kaya ini melalui
sebilah “bambu runcing”.
0 komentar:
Post a Comment