Indonesia
merupakan negara kepulauan yang merupakan rumah 457 dari 3.450 jenis nyamuk di
seluruh dunia. Akibatnya, penyakit malaria, demam berdarah, chikungunya, kaki
gajah tetap menjadi masalah serius di Indonesia. Dalm kurun waktu 30 tahun
terakhir kasus demam berdarah terus meningkat. Setiap tahun selalu diberitakan
ada kasus demam berdarah, kendati angka kematiannya menurun.
Setelah
menghisap darah, nyamuk biasanya beristirahat di tembok atau di tempat dekat
air. Darah itu kemudian dicerna untuk pembentukan telur yang belakangan
ditelurkan di atas permukaan air. Nyamuk yang sudah mengalami siklus bertelur
tiga kali ini yang berbahaya dan akan menularkan penyakit.
Latar
belakang itulah yang membuat Kansai Paint, sebuah perusahaan cat asal negeri
matahari terbit itu meluncurkan produk inovasi berupa cat tembok anti nyamuk.
Cat ini mengandung pyrethroid untuk menghalau nyamuk agar tidak menempel di
tembok. Selain mudah dibersihkan, cat memiliki daya tutup yang baik, hasil
akhirnya sangat halus, anti jamur serta lumut.
Khasiat
anti nyamuk itu sudah diuji di Jepang, Malaysia dan Afrika Selatan. Di
Indonesia sendiri sudah dilakukan uji standar WHO sebanyak tiga kali yang
dilaksanakan di IPB terhadap cat anti nyamuk tersebut. Dari tiga ujicoba
tersebuut, lebih dari 80% nyamuk menjauhi bagian yang dilapisi cat mengandung
pyrethroid. Uji keamanan produk pun membuktikan cata tembok tersebut aman
ketika terkena hewan peliharaan. Khasiat
antinyamuk dari cat ini bertahan selama dua tahun sacara terus-menerus.
0 komentar:
Post a Comment