Ilustrasi by : google.com |
Sekarang
ini tidak semua produsen bisa menyalurkan produknya sendiri ke seluruh wilayah
Nusantara. Persoalan yang sering mengganggu produsen adalah pertama: investasi
dalam membangun infrastruktur seperti office, SDM, dan armada delevery. Kedua:
masalah resiko yang sangat besar, seperti huru-hara sehingga orang asing tidak
tidak mau berinvestasi dalam infrastruktur jalur distribusi produk, dan ketiga:
kemampuan dan penguasaan sumber daya manusia terhadap pelanggan lokal yang
menyebabkan produsen memilih penggunaan distributor sebagai kepanjangan
tangannya.
Selain
itu ditinjau dari geografis
Indonesia yang merupakan negara kepulauan kurang lebih 3.100 kepulauan yang
berpenghuni, selebar 5.100
km dari barat ke timur dan sepanjang 1.900 km dari utara ke
selatan serta tersebar kurang lebih di 432 kota, tentunya merupakan sebuah
wilayah yang memiliki peluang besar untuk bisnis distributor.
Tentunya
dengan wilayah yang berpulau-pulau ini akan menyulitkan distribusi produk jika
hal itu ditangani sendiri. Tidak mungkin principal
dalam setahun bisa membuka cabangnya di seluruh Indonesia untuk melayani jumlah
pelanggan yang begitu banyak tanpa bantuan pengusaha lokal. Distributor akhirnya
menjadi tangan pertama dalam menyalurkan produk sampai ke konsumen akhir. Distributor
beraktivitas sedemikian rupa seperti melakukan order ke retailer, mencetak
fakturnya, dan kemudian mengirim produknya. Proses selling yang dilakuakan
dengan baik oleh distributor dapat menjadikan distributor itu berhasil dengan
baik dalam penjualan.
Ada
beberapa keunggulan menggunakan distributor lokal, antara lain:
- Distributor telah memiliki pelanggan yang dibinanya bertahun-tahun
- Distributor lebih menguasai medan atau wilayah sampai detail
- Distributor memiliki capital untuk pengembangan distributornya
- Distributor memiliki Sumber Daya Manusia yang sudah siap
- Distributor lebih bisa dipercaya dan menanggung risiko atas apa yang dilakukan dalam bisnisnya.
Berbeda
jika harus mendirikan kantor cabang, selain berinvestasi: mulai kantor,
inventaris, armada delivery, juga harus menyediakan sumber daya manusia yang
bisa dipercaya.
Namun,
memilih distributor banyak sekali kendalanya karena kebanyakan distributor berangkat
dari trader. Distributor dari trader
yang ada masih belum dalam kategori sebagai distributor profesional. Kemudian terbatasnya
distributor profesional juga mempengaruhi munculnya distributor baru sebagai
pilihan bisnis. Distributor profesional menurut principal adalah distributor
yang lengkap memiliki manajer, sales, supervisor, sales force cukup, transaksi
yang komputerisasi, memiliki jadwal kunjungan dan pengiriman, memiliki database
pelanggan dan memiliki hubungan yang luas dengan berbagai principal
kerjasamanya.
Kabar
baiknya banyak dari principal yang membantu distributor barunya yang berangkat
dari trader menjadi distributor profesional. Dengan memberikan pelatihan,
pemanfaatan software komputer dan manajemen persediaan online. Hal ini
dilakukan agar pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat. Selain itu
distributor juga sudah bisa menyajikan
semua laporan yang diinginkan oleh principal.
Kebutuhan
akan penyebaran produk dan penetrasi pasar yang begitu besar serta persaingan
yang semakin ketat, tentunya “distribusi” sebuah produk menjadi hal utama bagi
principal. Dalam hal ini principal membutuhkan perpanjangan tangan untuk
menyampaikan produknya ke end user, lewat distributor produk atau barang yang
dihasilkan dapat sampai ke konsumen. Peluang bisnis masih terbuka lebar untuk
bidang usaha ini namun, pertanyaannya adalah untuk membangun bisnis ini
tentunya membutuhkan dana investasi yang tidak sedikit.
Masalah
dana investasi adalah sebuah angka yang relatif bagi Anda yang berkeinginan
untuk memulai bisnis distribusi dapat melakukan sebuah strategi, sama seperti
halnya yang di ajarkan Sun Tzu guru strategi perang, dalam mendapatkan
principal Anda pun memerlukan sebuah strategi. Apa strategi yang harus dilakukan?
Pertama, mengambil peran kecil dengan menjadi subdistributor. Kedua, menjual
secara detail produk dari distributor tersebut. Ketiga, menyiapkan company
profile dan rencana pengembangan.
Mengambil
peran kecil memiliki tujuan antara lain: memancing principal untuk kerja sama,
mendapatkan database pelanggan sebanyak mungkin dan mengenal pasar lebih baik. Memancing
principal dengan mengambil peran kecil adalah suatu cara agar dikenal oleh
principal. Darimana principal mengetahui ada distributor baru jika distributor
baru tidak melakukan aktivitas. Pada saat melakukan aktivitas distributor baru
akan mengumpulkan database pelanggan karena database pelanggan ini sangat
mendukung jika dicantumkan dalam company
profile distributor. Kemudian yang tidak kalah penting adalah mengenal pasar
dengan lebih baik, dengan mengenali pasar lebih baik berarti distributor telah
banyak belajar mengenai wilayah pemasarannya.
0 komentar:
Post a Comment