Biasanya
principal sebelum mengangkat distributor baru, petinggi principal akan
menyodorkan estimasi penjualan wilayah kerja yang ditawarkan kepada
distributor. Kalau produk principal itu sudah pernah dipasarkan sebelumnya, estimasi
dapat berlandaskan pada penjualan yang sudah terjadi. Tetapi, jika produk
tersebut adalah merupakan produk baru, estimasi itu perlu ditinjau ulang. Bisa saja
estimasi itu terlalu besar ataupun terlalu kecil. Bagi distributor yang
memiliki pelanggan banyak dan pengalaman, estimasi itu dapat dilakukan bersama
dengan petinggi principal produk baru, dengan melakukan estimasi penjualan
secara fair. Dan bagi distributor baru langkah yang terbaik adalah mengikuti
apa yang diminta oleh pihak principal dalam estimasi penjualan dan tentu saja
meminta pihak principal mengevaluasi bersama hasil estimasi tersebut pada bulan
ke-tiga, ke-enam dan selanjutnya mencarikan solusi dalam setiap akhir periode
evaluasi.
Dalam
membuat sebuah estimasi proyeksi penjualan tidak luput dari beberapa pertimbangan
yang mendasar, yaitu faktor internal dan eksternal dimana;
Faktor Internal
Faktor
internal perusahaan (principal) dipengaruhi oleh aspek produksi, pemasaran, sumber daya manusia dan keuangan.
Pada aspek produksi, principal tidak mungkin akan memproduksi suatu barang
melebihi dari kapasitas produksi. Aspek pemasaran, menyangkut pada strategi
pemasaran dari pihak principal itu sendiri dimana mereka akan memberikan harga
pada sebuah produk, besar-kecilnya dipengaruhi oleh produk pesaing terdekat. Dan
keputusan akan masalah harga ini tentunya melalui berbagia pertimbangan yang
matang. Aspek sumber daya manusia, hal ini tak kalah penting, kalau perusahaan
sedang memasarkan sebuah produk baru melalui para distributornya dan
distributor tidak dibantu sales supervisor sebagai SDM perwakilan, atau tidak
dibantu pula dengan SPG, MD, dan salesman, hal ini akan menjadi sebuah persoalan dimana percepatan
penetrasi produk di pasar akan menjadi terlambat dan tentunya akan menjadi
sebuah kerugian jikalau akhirnya ceruk
pasar yang dibidik telah diambil oleh pesaingnya yang lebih siap.
Faktor Eksternal
Faktor
eksternal berupa perkembangan kehidupan ekonomi, sosial, teknologi dan konsumen
sasaran. Faktor-faktor tersebut diatas menjadi bahan pertimbangan dalam
menyusun sebuah proyeksi penjualan ke depan. Proyeksi penjualan haruslah
obyektif dan mengukur pula pada kemampuan sebuah distributor dalam menjual
produk tersebut, jangan sampai membuat sebuah proyeksi penjualan yang terlampau
tinggi diluar kemampuan. Namun, jangan pula membuat proyeksi penjualan
terlampau minim. Usahakan membuat proyeksi penjualan yang sesuai dengan
kapasitas dan nantinya juga akan ada evaluasi setiap periodenya.
Prosedur Menyusun Proyeksi Penjualan
Biasanya
prosedur dalam menyusun proyeksi penjualan ini mengunakan Metode memperkirakan potensi
pasar (estimating market potensial)
dan memilih metode proyeksi (selecting
forcasting methods) sesuai dengan yang diajarkan oleh Douglas J. Dalrymple
Op Cit.
Memperkirakan
Potensi Pasar ( Estimating Market
Potential )
Adalah
cara membuat proyeksi penjualan yang memperkirakan potensi pasar, di mana
perusahaan tidak mungkin bisa menjual produknya melebihi potensi pasarnya. Dalam
membuat proyeksi penjualan, perusahaan tidak akan memperkirakan sebesar potensi
pasar yang ada, tetapi mengambil persentase dari potensi pasar yang ada. Estimasi
permintaan berdasarkan potensi pasar kemudian disusun berdasarkan: potensi
geografis, sektor industri dan rasio perbandingan (jumlah penduduk dan pendapatan
per kapita)
Memilih
Metode Proyeksi ( Selecting Forcasting Methods)
Adalah cara melakukan
estimasi permintaan pasar dengan metode subjektif dan objektif. Metode ini
dibagi menjadi dua yaitu metode penyusunan proyeksi subjektif dan penyusunan
proyeksi objektif. Metode penyusunan proyeksi subjektif terdiri atas: survei
konsumen, metode Delphi, gabungan pendapat eksekutif perusahaan dan estimasi
para salesman. Metode penyusunan proyeksi objektif terdiri atas: Simple Linear Regression, : nativeapproach average,, dan expotential smoothing
0 komentar:
Post a Comment