Home » » Bagaimana Membuat Lukisan Kaca

Bagaimana Membuat Lukisan Kaca

Membuat sebuah lukisan kaca tidaklah sesulit yang Anda bayangkan, hanya saja selain dibutuhkan kecintaan akan seni juga Anda dituntut untuk extra hati-hati. Hasil karya dari produk kreatif ini memiliki nilai ekonomi yang sangat  tinggi bukan saja diminati oleh masyarakat dalam negeri tetapi juga luar negeri. Selain untuk dekorasi pemanis ruangan, lukisan kaca ini juga dapat diletakan di bagian pembatas ruangan atau pun bila Anda  ingin kaca rumah Anda dihiasi dengan ornamen lukisan dapat juga dilakukan, sepanjang tidak menggaunggu mata yang melihatnya. Dapat juga lukisan in dibuatkan dengan “alur” cerita sehingga setiap lukisan memberikan penjelasan akan maksud dari pembuatnya. Dalam membuat lukisan kaca ini ada beberapa hal yang harus dipahami:
1. Ketelitian Pelukis kaca harus mampu menghindari kesalahan dalam pengecatan, apalagi dalam lukisan kaca dilakukan dengan penggunaan teknik gradasi warna atau pewarnaan yang menganut  gelap ke terang dan terang ke gelap. Keteilitan dalam menggoreskan kuas agar tidak menabrak kontour (garis gambar), ketelitian dalam mencampur warna dan ketelitian dalam menentukan ragam hias.

2. Pelukis kaca dituntut untuk memiliki ketrampilan dalam berkreasi dan menciptakan desain dengan kekayaan ragam hias. Tanpa keterampilan yang dimiliki , mustrahil akan menciptakan karya yang indah dan enak dipandang. Tanpa keterampilan yang dikuasai, tidaklah mudah menciptakan kreasi-kreasi baru yang mampu melahirkan daya pesona.

3. Pelukis kaca harus memiliki tingkat kesabaran yang tinggi dan mampu menahan emosi saat berkarya, karena kesabaran itu justeru akan memacu dalam mengekploitir imajinasi menjadi ide dan kreatifitas yang optimal. Dalam hal melukis diatas kaca dengan media yang licin, maka kesabaran kita dimulai sejak awal menggoreskan pena atau rapido yang sangat menentukan kelenturan garis yang dibuat. Selanjutnya kesabaran terus dituntut ketika memulai pengisian cat dengan gradasi warna, satu sama lain harus mempunyai jeda waktu untuk menghindari percampuran warna yang tidak diinginkan.
Dengan memiliki 3 (tiga) hal tersebut diatas, barulah kita bisa mencoba dasar-dasar teknik melukis kaca, ada beberapa urutan sederhana yang membantu Anda untuk dapat  memmpraktekan melukis kaca :

1. Membuat Desain Gambar.
Membuat Desain Gambar tidaklah semudah yang kita perkirakan namun juga tidak sesulit dan serumit yang dibayangkan, setiap ragam obyek gambar yang terekam dalam dalam imajinasi memiliki ragam hias yang spesifik. Untuk itulah sebaiknya mencari contoh gambar yang baku, seperti Motif Wayang misalnya. Motif Wayang yang kita pilih pindahkan ke kertas gambar lain yang ukurannya sudah ditentukan. Kemudian buatlah ragam hias dengan mengkombinasikan Mega Mendung atau Wadasan sebagai hiasan depan maupun latar bagian belakang. Ketika jadi maka Wayang akan dikelilingi ragam hias yang menarik dan siap diisi cat dengan gradasi warna yang dipilih.

2. Memindahkan Gambar ke Media Kaca.
Memindahkan Gambar ke Media Kaca dengan meletakan kertas desain dibalik kaca dan memindahkannya dibagian muka dengan pena atau rapido warna hitam. Kontour (garis gambar) yang dibuat haruslah lentur tanpa tyerputus-putus, agar nanti ketika diiisi cat maka kontur itu sebagai pembatas yang mampu menahan lelehan cat basah.

3. Mengisi Cat pada bidang gambar.
Mengisi Cat pada bidang gambar yang telah berisi kontur-kontur , maka warna pertama yang dipoleskan diatasnya adalah warna dasar seyelah itu baru pengisian warna yang telah di rencanakan sebelumnya. Hati-hati agar tidak menabrak batas garis, polesan haruslah halus dan konsisten. Jika warna pertama selesai, biarkan beberapa menit untuk mengeringkan cat. Kemudian lakukan kembali pengecatan dengan warna kedua dan seterusnya hingga selesai. Harus diingat teknik  gradasi warna harus menampilkan keindahan  dan tidak saling bercampur.
4. Mewarnai Ragam Hias.
Mewarnai ragam hias biasanya setelah selesai mewarnai objek utama, hal ini agar dapat memberikan nunasa warna yang mempunyai image 3 dimensi. Teknik seperti ini penekanannya pada pemilihan warna yang lebih tua dan tegas untuk ragam hias bagian depan objek. Sementara ragam hias bagian belakang objek, lebih ditekankan pada warna-warna bias, yang memberikan kesan jauh sehingga image 3 dimensi dapat terpenuhi.

5. Membuat Latar Bagian Belakang Gambar.
Latar bagian belakang  dimaksudkan untuk mengisi kekosongan bagian belakang dan mendapatkan gambar yang terkesan penuh, Biasanya menggunakan 2 (dua) cara, pertama dilakukan pada media kaca yang sama dan kedua dilakukan pada media tripleks penutup. Cara yang kedua itulah yang memberikan kesan 3 Dimensi, karena ada jarak diantara kaca dan tripleks penutup. Umumnnya gambar yang dibuat sebagai background berupa polesan semprotan phyloc beragam warna dan tipis atau menggunakan bantuan tali plastik yang diususun berjejer dan disemprot phyloc warna.

6. Memasang Bingkai.

Pemasangan bingkai umumnya hampir sama dengan lukisan pada umumnya. Bingkai akan dipasang ketika Lukisan kaca yang dibuat sudah cukup kering. Pemberian penutup tripleks yang berisi gambar background harus diberikan jarak beberapa milimeter dari kaca yang berisi gambar utama. Bingkai bagian belakang yang telah tertutup harus diberi perapat agar rapih .

0 komentar:

Post a Comment

Auto Backlink : OoneSeem