Ilustrasi By: Kompas.com |
Keberhasilan yang diraih, atau kegagalan yang menimpa
dapat ditelusuri jauh ke dalam diri Anda. Karena Andalah yang menjalani semua ini. Bukan orang lain.
Hanya saja, terlalu banyak orang tak mau memikul tanggung jawab itu. Bagi
mereka mempertanggungjawabkannya adalah beban. Padahal, tak seorang
pemimpin pun tak merasakan
kebebasan setelah berani mempertanggungjawabkan kepemimpinannya. Dan, tanggung jawab tertinggi untuk
mencapai kebebasan murni adalah bertanggung jawab atas diri sendiri.
Seorang bijak pernah menulis demikian: "Amatilah
pikiranmu, karena akan menjadi ucapanmu. Amatilah ucapanmu, karena akan menjadi
tindakanmu. Amatilah tindakanmu, karena akan menjadi kebiasaanmu. Amatilah
kebiasaanmu, karena akan menjadi karaktermu. Amatilah karaktermu, karena akan
menjadi nasibmu." Di atas semua itu, amatilah diri kita. Hanya mereka yang
mengenal dirinyalah yang akan mencapai ketenangan diri yang
sesungguhnya.
Tanpa sadar banyak orang hidup dalam tekanan. Bukan
karena beban terlalu berat; atau kekuatan tak memadai. Namun, karena tidak mau
berterus terang. Hidup dalam kepura-puraan tak memberikan kenyamanan. Bersikaplah
apa adanya. Bila kita kesulitan, jangan tolak bantuan. Sikap terus terang
membuka jalan bagi penerimaan orang lain. Persahabatan dan kerja sama
membutuhkan satu hal yang sama; yaitu keakraban di antara orang-orang.
Keakraban tercipta bila satu sama lain saling menerima. Sedangkan penerimaan
yang tulus hanya terujud dalam kejujuran dan sikap terus terang.
Kepura-puraan itu bagaikan bunga mawar plastik dengan
kelopak dan warna sempurna, namun tak mewangi. Meski mawar asli tak seindah
tiruannya dan segera layu. kita tetap saja menyukainya. Mengapa? Karena ada detak
kehidupan alam di sana. Hidup dalam kejujuran adalah hidup alami yang sejati.
Hidup berpura-pura sama saja membohongi hidup itu sendiri. kita bisa memilih
untuk hidup apa adanya; dan berhak menginjakkan kaki di bumi ini. Atau. hidup
berpura-pura dalam dunia ilusi.
Bersikap Apa Adanya! Apa pun yang Anda lakukan, lakukanlah dengan kebaikan hati.
Keberhasilan bukan semata-mata karena kekuatan otot dan ketajaman pikiran. kita
perlu bertindak dengan kelembutan hati. Sukses tidak selalu dibangun di atas
upaya sendiri. Di balik semua pencapaian, terselip pengorbanan orang lain.Hanya
bila kita melakukannya dengan kebaikan hati. siapa pun rela berkorban untuk
keberhasilan kita.
Seorang bijak berujar: "Bila busur Anda patah dan anak panah penghabisan telah
dilontarkan, tetaplah membidik. Bidiklah dengan seluruh hatimu." Semua
tindakan kita bagaikan bumerang yang akan kembali pada Anda. Bila kita melempar dengan baik. ia akan kembali dalam
tangkapan kita. Namun, bila Anda ceroboh melemparkannya, ia akan datang untuk
melukai kita. Renungkan bagaimana tindakan kita sekarang ini. Lakukan ssemuanya dengan
tulus dan penuh kasih. Tiada yang lebih manis daripada memetik buah atas
kebaikan yang kita lakukan.
Lakukanlah Dengan Kebaikan
Hati. Apa pun yang kita lakukan, lakukanlah dengan kebaikan hati.
Ada sebuah telaga indah. Airnya sejuk, jernih dan
tenang. Permukaannya berkilauan, bukan hanya karena memantulkan sinar rembulan,
namun batu-batu pualam yang ada di dasarnya juga memancarkan cahaya. Kedamaian
selalu meliputinya. Sayangnya, telaga itu tak mudah di jangkau, la terletak di
tengah hutan lebat yang dipagari oleh semak berduri. Pepohonan tinggi dan
binatang buas menghadang setiap langkah ke sana. Siapa pun yang mampu menemui dan
mereguk keindahannya, raja rimba pun tunduk dan patuh padanya.
Telaga itu adalah hati nurani Anda. yang senantiasa menyerukan ketentraman batin. Kesejukan regukan airnya memberi makna pada hidup Anda. Sedangkan rimba lebat penuh onak dan binatang buas adalah wujud dari pikiran, emosi, hawa nafsu dan persepsi indrawi yang selalu menghalangi jalan kita. Tanpa disadari ia pun dapat melukai diri Anda. Namun, bila kita telah menemukan suara hati nurani itu. maka kekuatan dan kedamaian melingkupi kita. Temukan telaga jernih milik kita. Itulah anugrah paling berharga yang harus Anda pegang teguh dalam hidup ini.
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete