Berawal
dari sebuah hobi yang menyenangkan hati lambat laun merambah menjadi sebuah
bisnis, seperti itulah bisnis yang satu ini. Bukan hanya sebagai penyaluran
minat dan hobi, namun jika di kerjakan dengan sungguh-sungguh maka akan menghasilkan
pendapatan bagi keluarga. Jika dilihat dari skala usaha dan jumlah tanaman yang
dihasilkan dan dijual. Pada umumnya usaha tanaman hias masih tergolong usaha
kecil. Pada umumnya, usaha kecil merupakan usaha yang mempunyai peran cukup
penting dalam perekonomian. Usaha ini pula yang cukup bertahan pada masa krisis
ekonomi yang pernah terjadi di Indonesia. Hal tersebut disebabkan oleh penggunaan
bahan baku lokal, penyerapan tenaga kerja yang cukup banyak karena masih mengandalkan
tenaga manusia, dan jumlah usaha kecil
yang cukup banyak dibandingkan dengan usaha skala besar atau sedang.
Potensi
peminat atau pasar tanaman hias dewasa ini cukup besar, mengingat semakin
banyaknya perumahan, perkantoran, ataupun hotel yang ada di Jakarta dan
kota-kota besar lainnya. Konsumen dari usaha ini meliputi konsumen individu,
konsumen perusahaan/industri atau pedagang. Tanaman hias dapat digunakan
sebagai penghias taman di luar atau di dalam rumah, serta di halaman kantor
ataupun di dalam kantor. Selain itu, tanaman hias juga dapat digunakan sebagai
dekorasi dalam berbagai acara, baik bersifat formal maupun non formal. Usaha
ini meliputi penjualan tanaman hias yang dijual per pot atau per pohon, selain
itu juga meliputi jasa pembuatan taman ataupun dekorasi ruangan.
2
Pengusaha
tanaman hias pada umumnya tergolong dalam kelompok usaha mikro dan kecil. Hal ini
terlihat dari modal usaha dan omzet penjualan yang dihasilkan. Usaha tanaman
hias ini dapat terdiri dari berbagai jenis tanaman. Diantaranya adalah tanaman
hias besar, tanaman hias kecil, tanaman obat dan jenis rumput-rumputan. Contoh
tanaman hias besar adalah palem kuning, palem putri, palem kamidoria, pandan
bali, glodokan tiang, kamboja, bougenville kawinan, cemara tretes, cemara kipas,
songkop India, palem sadeng dan pangkas kuning. Contoh tanaman hias kecil adalah
miana, euphorbia, bawang-bawangan, lili paris, lolia, suplir, pakis, chrysan, petunia,
puring teri dan cemara batang kecil. Contoh tanaman obat-obatan adalah mahkota
dewa, sambang dara dan jawer kotok. Contoh tanaman rumput-rumputan adalah
rumput golf, rumput peking dan rumput babat.
Banyaknya
pohon-pohon yang ditebang dan semakin tingginya tingkat polusi udara dewasa ini
menyebabkan masyarakat menginginkan suasana yang lebih sejuk dan lebih asri.
Semakin banyaknya rumah tangga, perkantoran dan hotel yang ada di kota-kota
besar dan daerah lainnya merupakan pangsa pasar potensial bagi pengusaha tanaman
hias. Karena terdapat kecenderungan bahwa setiap rumah tangga, perkantoran dan
hotel akan menghiasi atau melengkapi rumah atau kantornya dengan tanaman hias,
baik untuk dalam ruangan maupun luar ruangan ataupun juga pembuatan taman.
Banyaknya acara-acara yang digelar baik berupa pesta pernikahan, pesta ulang
tahun, ataupun acara-acara formal lainnya yang diselenggarakan oleh rumah
tangga atau kantor, menimbulkan permintaan dalam hal pembuatan taman dan
dekorasi baik di dalam ruangan dan luar ruangan.
Persaingan
usaha yang terjadi pada industri tanaman hias dapat dikatakan cukup tinggi
khususnya di sentra-sentra tanaman hias. Hal ini tercermin dari jumlah pengusaha
tanaman hias yang cukup banyak tetapi cenderung mengelompok (membentuk sentra
tanaman hias). Persaingan yang terjadi bersifat sehat dan saling melengkapi.
Artinya antar pengusaha saling membangun jaringan, contohnya jika pengusaha
tidak memiliki jenis tanaman yang diminta konsumen, maka dapat mencarinya ke
pengusaha yang lain. Antar pengusaha juga saling menginformasikan jika ada
pesanan tanaman tertentu. Usaha tanaman hias masih memiliki prospek yang cukup
menjanjikan, khususnya di daerah-daerah yang belum terdapat sentra tanaman
hias. Selama masih ada perumahan, perkantoran, dan acara-acara khusus,
permintaan akan tanaman hias akan tetap ada. Apalagi kondisi udara saat ini
yang relatif berpolusi membuat kebutuhan akan tanaman hias akan tinggi. Selain menjual
tanaman hias, pengusaha dapat menjual produk lain seperti pupuk dan pot. Hal
ini dapat menjadi peluang karena dapat memberikan potensi pendapatan tambahan.
Dalam
menetapkan harga jual tanaman, pengusaha mempunyai formula sendiri, yaitu
dengan memperhatikan kualitas tanaman dan ketersediaan jenis tanaman tersebut
di pasar (jenis tanaman tersebut langka atau tidak). Faktor trend tanaman
juga dapat menentukan mahal atau murahnya harga tanaman. Banyak pengusaha yang
lebih mementingkan perputaran penjualan dan harga yang murah. Walaupun marjin
keuntungan per unitnya kecil tetapi volume tanaman yang terjual banyak. Harga
jual untuk tanaman kecil bervariasi dari mulai Rp 1.000 – Rp 7.000 per polybag.
Tetapi harga rata-rata atau harga yang paling banyak untuk tanaman kecil adalah
Rp 2.500 per polybag. Harga untuk tanaman besar juga bervariasi, tergantung dari
jenis tanaman, usia tanaman, langka atau tidak di pasaran, serta sedang trend atau tidak.
Variasi harga untuk tanaman besar adalah antara Rp 1.000.000 hingga Rp
5.000.000 per pohon. Bahkan ada tanaman yang harganya Rp 20.000.000 untuk satu
pohon, walaupun kondisi seperti ini jarang terjadi. Jika dirata-ratakan, harga yang
paling sering terjadi untuk tanaman besar adalah Rp 1.200.000 per pohon. Sedangkan
untuk tanaman besar yang masih kecil (usianya masih muda) dinamakan tanaman
sedang, variasi harganya adalah Rp 250.000 – Rp 500.000 per pohon. dimana harga
rata-ratanya adalah Rp 300.000 per pohon atau per pot.
peluang usaha yang cukup menarik Kak...
ReplyDeleteAplikasi Kasir Android Terbaik