Ilustrasi by: google.com |
Orang Indonesia pasti
mengenal akan perusahaan ini, produk yang dihasilkan peusahaan begitu di kenal
oleh masyarakat Indonesia. Dari produk mie instan, minuman, makanan ringan
hingga bumbu dapur telah mereka hasilkan da hampir dari semua produknya menjadi
pemimpin pasar di Indonesia. PT. Indofood
Sukses Makmur Tbk, didirikan pada tanggal 14 Agustus 1990 oleh Sudono
Salim dengan nama PT.
Panganjaya Intikusuma yang
pada tanggal 5 Februari 1994 menjadi Indofood
Sukses Makmur. Perusahaan ini mengekspor bahan makanannya hingga Australia, Asia, dan Eropa. Dalam beberapa dekade ini Indofood telah
bertransformasi menjadi sebuah perusahaan total
food solutions dengan
kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan,
mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang
tersedia di rak para pedagang eceran.
Siapakah
Sudono Salim?
Soedono
Salim atau yang akrab dipanggil Om Liem dikenal sebagai salah satu konglomerat
paling sukses di Indonesia. Namun siapa yang menyangka jika Om Liem harus jatuh
bangun sebelum meraih kesuksesan itu. Om Liem lahir di Cina daratan, di Fuqing sebuah desa kecil di wilayah
Fujian, Cina bagian selatan, pada 16 Juli 1916. Lahir dengan nama Lim Sioe
Liong, ia pertama kali menginjakkan kaki di Indonesia beberapa saat sebelum dimulainya
Perang Dunia II pada tahun 1939. Om Liem kecil yang merupakan anak kedua dari
seorang petani itu, hidup dengan sangat kekurangan, bahkan saking miskinnya
pada usia 15 tahun ia harus putus sekolah dan berjualan mie di sekitar
wilayahnya. Kemiskinan itulah yang mendasari ia hijrah ke Indonesia, mengikuti jejak kakaknya yang terlebih dahulu tinggal di Indonesia. Saat pertama kali berada di Indonesia, Om Liem merintis usahanya dengan menjadi supplier cengkeh bagi beberapa pengusaha rokok yang berada di Kudus dan Semarang, Jawa Tengah. Tidak heran bisnis cengkeh menjadi salah satu bisnis yang menunjang kerajaan bisnisnya di masa mendatang, selain bisnis textile tentunya.
Pada era Soeharto, ia sempat mendirikan beberapa bank, seperti Bank Windu Kencana dan Bank Central Asia. Dia juga bersama tiga kolega bisnisnya Soedono Salim, Djuhar Sutanto, Sudwikatmono dan Ibrahim Risjad (belakangan dikenal sebagai The Gangs of Four) membangun sebuah perusahaan tepung terigu terbesar di Indonesia yaitu, PT Bogasari. Perusahaan ini pun berhasil memonopoli pasar terigu di Indonesia dengan menyuplai 2/3 dari seluruh kebutuhan terigu nasional
Kehidupan Om Liem pun ibarat roda yang berputar, saat krisis moneter pada tahun 1997 menghantam Indonesia, kapal bisnis miliknya sempat goyah. Beberapa saham unit bisnisnya seperti PT Indocement Tunggal Perkasa, PT BCA dan PT Indomobil Sukses Internasional harus dilepas untuk menutup hutang perusahaan yang mencapai 52 triliun rupiah. Meski sempat goyah, Om Liem berhasil membangkitkan kembali usaha-usaha yang dipegangnya. Salah satunya adalah melalui PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang menghasilkan produk Indomie yang dikenal hingga seantero dunia. Hasilnya pada tahun 2006, namanya kembali menduduki peringkat nomor 10 orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes. Kekayaannya pada saat itu ditaksir mencapai US$ 800 juta.
Kini om sudah tiada, pada minggu 10 Juni 2012 menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Singapura. Tongkat kerajaan bisnisnya kini di pegang oleh putranya Anthony Salim. Mungkinkah kerajaan bisnis ini bertahan? Tidak seperti perusahaan-perusahaan lain yang biasanya hancur saat pendirinya berpulang. Indofood dengan produk mie instan unggulannya yaitu Indomie telah melalang buana ke berbagai belahan benua, tentunya menjadi salah satu produk yang membuat kebanggaan masyarakat Indonesia. (Sumber: Berbagai Sumber)
0 komentar:
Post a Comment