ilustrasi by: google.com |
Aqua adalah
sebuah merek air
minum dalam kemasan (AMDK) yang diproduksi oleh PT Aqua Golden Mississippi Tbk diIndonesia sejak tahun 1973. Selain di Indonesia, Aqua juga dijual di Malaysia, Singapura, dan Brunei. Aqua adalah merek AMDK dengan penjualan
terbesar di Indonesia dan merupakan salah satu merek AMDK yang paling terkenal
di Indonesia, sehingga telah menjadi seperti merek generik untuk AMDK. Saat ini, terdapat 14 pabrik yang memproduksi Aqua dengan kepemilikan berbeda-beda (3
pabrik dimiliki oleh PT Tirta Investama, 10 pabrik dimiliki oleh PT Aqua Golden
Mississippi, dan pabrik di Berastagi, Sumatera Utara dimiliki oleh PT Tirta Sibayakindo).
Aqua
Group didirikan oleh Tirto Utomo (1930-1994), warga asli Wonosobo yang setelah keluar bekerja dari Pertamina, dan bekerja di Petronas, mendirikan usaha air minum dalam kemasan (AMDK). Tirto
berjasa besar atas perkembangan bisnis atau usaha AMDK di Indonesia, karena
sebagai seorang pionir maka Almarhum berhasil menanamkan nilai-nilai dan cara
pandang bisnis AMDK di Indonesia.
Aqua
untuk saat ini merupakan market leader dalam medan persaingan berbagai produk air mineral di Indonesia. Posisinya yang kuat disebabkan oleh faktor Aqua sebagai
produk air mineral yang pertama kali hadir di Indonesia serta strategi
promosi dan pemasaran yang gencar. Metode promosi yang digunakan adalah
terutama melalui iklan di media elektronik dan cetak, mensponsori berbagai
acara, serta instalasi iklan billboard secara luas.
Dalam
pemasarannya, grup distribusi Aqua memiliki jaringan distribusi air mineral yang
terluas di Indonesia, yang mana menembus sampai hampir ke setiap sudut kepulauan.
Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005,
sehingga mampu menyediakan penetrasi pasar yang lebih luas melalui rantai
suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki
outlet retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang
dapat melayani masing-masing area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin.
Ide
mendirikan perusahaan AMDK timbul ketika Tirto bekerja sebagai pegawai Pertamina pada awal
tahun 1970-an dan pegawai Petronas pada awal dekade 1980-an. Ketika itu Tirto bertugas menjamu
delegasi sebuah perusahaan Amerika Serikat. Namun jamuan itu terganggu ketika
istri ketua delegasi mengalami diare yang disebabkan karena mengonsumsi air
yang tidak bersih. Tirto kemudian mengetahui bahwa tamu-tamunya yang berasal
dari negara Barat tidak terbiasa meminum air minum yang direbus, tetapi air
yang telah disterilkan.
Ia
dan saudara-saudaranya mulai mempelajari cara memproses air minum dalam kemasan
di Bangkok, Thailand, Ia meminta
adiknya, Slamet Utomo untuk magang di Polaris, sebuah perusahaan AMDK yang ketika itu telah beroperasi
16 tahun di Thailand. Tidak mengherankan bila pada awalnya produk Aqua menyerupai Polaris mulai dari bentuk botol kaca, merek
mesin pengolahan air, sampai mesin pencuci botol serta pengisi air, karena di Indonesia sama sekali tidak ada. Atasan Tirto, Ibnu Sutowo juga
mengatakan :"Aneh Tirto iki, banyu banjir kok diobokke dalam
botol".
Tirto
mendirikan pabrik pertamanya di Pondok Ungu, Bekasi, dan menamai pabrik itu PT Golden Mississippi dengan
kapasitas produksi enam juta liter per tahun. Tirto
sempat ragu dengan nama PT
Golden Mississippi yang
meskipun cocok dengan target pasarnya, ekspatriat, namun terdengar asing di telinga orang Indonesia. Sebelum bernama Aqua, dahulu bernama Puritas (nama lain dari Pure Artesian Water),
yang berlogo daun semanggi. Tetapi, Eulindra Lim, mengusulkan untuk menggunakan
nama Aqua karena cocok terhadap imej air minum
dalam botol serta tidak sulit untuk diucapkan. Ia setuju dan mengubah merek
produknya dari Puritas menjadi Aqua, karena kata Puritas sulit diucapkan. Dua tahun kemudian,
produksi pertama Aqua diluncurkan dalam bentuk kemasan botol
kaca ukuran 950 ml dengan harga jual Rp.75, hampir dua kali lipat harga bensin
yang ketika itu bernilai Rp.46/liter.
Pada
tahun 1982, Tirto mengganti bahan baku (air) yang semula berasal
dari sumur bor ke mata air pegunungan yang mengalir sendiri (self-flowing
spring) karena dianggap mengandung komposisi mineral alami yang kaya
nutrisi seperti kalsium, magnesium, potasium, zat besi, dan sodium. Pada tahun
1995, Aqua menjadi pabrik air mineral pertama
yang menerapkan sistem produksi in line di pabrik Mekarsari. Pemrosesan air dan
pembuatan kemasan AQUA dilakukan bersamaan. Hasil sistem in-line ini adalah botol AQUA yang baru dibuat
dapat segera diisi air bersih di ujung proses produksi, sehingga proses
produksi menjadi lebih higienis.
Pada
tahun 1998, karena ketatnya persaingan dan munculnya
pesaing-pesaing baru, Lisa Tirto sebagai pemilik Aqua Golden Mississipi
sepeninggal suaminya Tirto Utomo, menjual sahamnya kepada Grup Danone pada 4 September 1998. Akusisi tersebut dianggap tepat setelah beberapa cara
pengembangan tidak cukup kuat menyelamatkan Aqua dari ancaman pesaing baru.
Langkah ini berdampak pada peningkatan kualitas produk dan menempatkan AQUA
sebagai produsen air mineral dalam kemasan (AMDK) yang terbesar di Indonesia.
Pada tahun 2000, bertepatan dengan pergantian milenium, Aqua meluncurkan produk
berlabel Danone-Aqua. (Sumber: Wikipedia.org)
0 komentar:
Post a Comment