Upaya optimalisasi budidaya
ikan hias air tawar
guna pemenuhan permintaan pasar domestik dan ekspor di Indonesia pada
akhirnya telah menghasilkan
output yang sangat baik. Jika dilihat
dari angka penjualan ekspor ikan hias air tawar dari tahun 2012 sampai
dengan tahun 2014
terjadi pertumbuhan yang sangat signifikan. Nilai pendapatan ini cukup
menjanjikan dan menjadi sebuah potensi produkkomoditas unggulan.
Hasil produk ikan hias air tawar yang dihasilkan pembudidaya ini telah membanjiri
pasar domestik dan di terima dengan baik oleh pasar
ekspor terutama Eropa. Hal tersebut tentunya menjadi suatu kabar yang
menggembirakan bagi pembudidaya khususnya dan pemerintah.
Namun, permintaan pasar ekspor yang sangat tinggi ini belum di
manfaatkan secara optimal oleh pembudidaya ikan hias air tawar. Dalam memenuhi
pasar ekspor,
pembudidaya mengalami kesulitan dikarenakan terbentur dengan
masalah klasik yaitu permodalan
dan juga masalah yang berkenaan dengan teknis serta kebijakan yang masih
kurang keberpihakan pada produksi
ikan non konsumsi. Selama ini kebijakan lebih banyak berpihak pada produksi
ikan konsumsi, tentunya hal ini dapat menjadi hambatan bagi pengembangan sektor
budidaya ikan hias air tawar padahal, sektor ini berpotensi besar bagi
pendapatan negara
di sektor non migas.
donesia
(Dirjen PB),
Kementerian Kelautan dan Perikanan, mengemukakan, dari target produksi ikan
hias tahun 2016 sebesar 125 juta ekor, dari catatan sementara sudah
mencapai 978 juta ekor, atau
115,16% dari yang ditargetkan. Dan, sejak 2011, posisi Indonesia
sebagai eksportir ikan hias berada di urutan ke-5, setelah
Republik Ceko,Thailand, Jepang, dan Singapura. Pada Posisi ini Indonesia didukung oleh potensi ekspor
ikan hias yang diperkirakan mencapai US$ 65 juta,
sebagaimana dikutip Bisnis.Com. Perkembangan dunia ikan hias Indonesia saat ini semakin pesat, ditandai dengan semakin meningkatnya animo masyarakat terhadap
ikan hias. Selain ikan yang sedang trend,
banyak juga penggemar ikan eksotik dan langka. Ikan hias adalah jenis ikan yang mempunyai daya tarik tersendiri baik warna, bentuk
maupun tingkah lakunya yang unik. Di samping itu,
ikan hias mempunyai nilai artistik yang tinggi
bagi kehidupan manusia. Ikan hias dapat dinilai dari segi keindahannya yang memberikan rasa puas dan damai dalam jiwa. Selain itu,
ikan hias juga berkaitan erat dengan pendidikan,
ilmu pengetahuan, olahraga, kesehatan, kesenian
dan rekreasi.
Perkembangan
bisnis produk perikanan non konsumsi, termasuk komoditas ikan
hias, sebagai salah satu andalan ekspor memang tak
pernah lesu dan selalu mengalami perkembangan seiring dengan permintaan pasar
internasional yang semakin tinggi. Kontribusi ekspor
ikan hias Indonesia dalam neraca perdagangan
perikanan pada 2014 mencapai 18,26 juta dollar AS.
Tujuan utama ekspor ikan hias Indonesia dalah Amerika
Serikat, Jepang, Hongkong, Australia, Inggris. Hal tersebut tidak
terlepas dari keberadaan lima negara pengimpor ikan hias
dunia. Kelimanya adalah Singapura 4,3 juta dollar
AS, Jepang 3,2 juta dollar AS, Amerika Serikat 3 juta
dollar AS, Malaysia 2,5 juta dollar AS dan Hongkong
sebesar 3,1 juta dollar AS.
Komoditas ikan
hias mengalami perkembangan yang cukup pesat dan memiliki
prospek yang menjanjikan jika ditinjau secara ekonomi, melihat perkembangan produksi ikan hias dalam tiga
tahun terakhir ini cukup menggembirakan. Hal ini
terlihat dari trend produksi ikan hias yang
terus meningkat setiap tahunnya, tercatat sampai
dengan bulan Oktober 2012 produksi ikan hias telah
mencapai 834.060.990 ekor. Sejalan dengan itu,
pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) secara aktif berupaya mengembangkan sentra-sentra produksi tanaman hias
berorientasi ekspor dalam skala yang luas dan dikelola
secara intensif, sehingga mampu menyediakan
produk dalam jumlah cukup, berkualitas dan
terjamin kontinuitasnya. Wilayah sentra produksi
ikan hias Indonesia tersebar di 18 Provinsi di
seluruh Indonesia, dengan sentra budidaya ikan
hias terbesar terdapat di lima provinsi yakni,
Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten dan D.I.
Yogyakarta. Sementara, sentra-sentra produksi ikan
hias lainnya tersebar di 13 provinsi lainnya.
Dalam upaya menggenjot kualitas dan kuantitas ikan hias air tawar di pasar domestik maupun dunia, ada 4 (empat) hal yang dibutuhkan. Pertama, dengan memperbaiki kualitas dan kemampuan para pembudidaya dalam menjaga mutu secara konsisten. Kedua, memperkuat riset, teknologi, perbaikan kualitas pelatihan serta pembangunan sarana di sentra ikan hias. Ketiga, mensosialisasikan aturan standar ikan hias yang merujuk pada Sertifikasi Nasional Indonesia. Dan, keempat, peran asosiasi untuk melatih dan membimbing masyarakat dan para breeder (pembudidaya) untuk mengikuti standar yang telah ditetapkan.
0 komentar:
Post a Comment