Bayangkan betapa sempitnya dunia ini jika tidak ada
orang yang memiliki ide besar. Kita masih akan berkomunikasi dengan mengerang
dan mendengkur, mencari tempat berlindung di bawah akar pohon, serta
mengais-ngais mencari makan. Untunglah salah seorang nenek moyang kita berpikir
besar dan melindungi dirinya dengan kulit hewan, yang lainnya membuat rumah
primitif, ada juga yang tetap tinggal di tempat dan bercocok tanam karena tidak
ingin berpindah-pindah tempat sesuai musim.
Jutaan tahun kemudian Ralph Lauren berpikir besar,
memasang logo pada kulit binatang tersebut, dan mendirikan Polo, kerajaan mode
dengan penjualan tahunan sebesar $5 miliar. William levit berpikir besar,
mendirikan levittown (membangun pinggiran kota), dengan cepat ia dapat
membangun 35.000 rumah kecil, dan mendapatkan keuntungan bersih $60 juta. Kembali
ke tahun 1867, Alva Kinney berpikir besar dengan menjual makanan kemasan dan
lahirlah ConAgra, perusahaan dengan penjualan tahunan $15 miliar.
Berpikir besar akan menghasilkan kemajuan, pembangunan,
dan keberhasilan usaha. Ada pemikir besar di balik pesawat ulang alik, gedung
pencakar langit, komputer, lini perakitan, humberger cepat saji, dan setiap
lompatan besar di belakang ilmu pengetahuan. Pasar juga memberi imbalan pada
banyak pemikir besar. Bill Gates, Warren Buffet, dan Sam Walton, semuanya
menantang kebijaksanaan umum, berpikir besar, mengubah dunia, dan memiliki
kekayaan lebih dari $10 miliar.
Setiap tahun jutaan bisnis baru dimulai di dunia. Ada yang
memulai dengan berkantor di rumah. Ada juga yang mengumpulkan modal dari mitra
dan teman untuk mencapai mimpinya. Orang lain mendirikan perusahaan manufaktur
atau penyedia jasa yang memperkejakan ribuan ribuan orang. Dalam setiap bisnis
baru terdapat dua hal yang pasti: Ada pemikiran besar sebelum membuat keputusan
besar dan tidak ada satu bisnis pun yang didirikan untuk gagal. Sayangnya,
berdasarkan tingkat kesuksesan yang ada,berpikir besar memiliki peranan kecil
dalam kesuksesan bisnis.
Empat Tipe Pemikiran dan Tindakan
Bukti pemikiran besar terdapat pada setiap keberhasilan
usaha manusia. Namun, berpikir besar tanpa tindakan yang tepat hanya
menghasilkan kegagalan. Ada empat tipe pemikiran dan tindakan (eksekusi) yang
tersedia bagi setiap pemimpin dan perusahaan. Setiap perusahaan yang mencapai
laba secara kosisten di atas rata-rata, semua kinerja keuangan jangka
panjangnya hanya masuk ke dalam satu dari empat kategori yang ada.
Berpikir
Kecil Betindak Kecil, perusahaan yang masuk dalam kategori ini
adalah perusahaan keluarga yang kecil, perusahaan di mana ambisinya adalah
memberi penghasilan bagi pemilik atau perusahaan yang dengan putus asa mencoba
mempertahankan kejayaan masa lalu. Mereka tidak bersedia berinvestasi dalam
bisnis mereka, mungkin karena kebutuhan atau sifatnya, mereka melihat sesuatu
hanya dengan kacamata “murah”.
Usaha ini akan bertahan jika memiliki ceruk pasar
khusus atau sedang terjadi kelangkaan dalam pasar. Jika kedua hal tersebut
tidak terjadi, perusahaan ini akan hilang, ketika manajemennya pensiun atau
meninggal dunia atau ketika customer mendapatkan penawaran yang lebih baik. Orang-orang
yang berpikir kecil dan bertindak kecil tidak membahayakan bagi orang lain
kecuali bagi perusahaannya sendiri.
Berpikir
Kecil Betindak Besar, karena mereka jarang memiliki ide yang
orsinil, tipe ini suka menyampaikan keberhasilan masa lalunya secara berlebihan
dan memberi opini tanpa diminta mengenai menjalankan bisnisnya. Mereka senantiasa
membeberkan kejahatan “usaha” lain. Namun, tak sekalipun mereka mengoptimalkan
potensi ekonominya, mereka tetap saja menyalahkan kondisi di luar. Jika tidak
dianggap serius, orang yang termasuk kelompok ini umumnya tidak membahayakan
pesaing, hanya saja pembicaraan mereka cukup membosankan.
Berpikir
Besar Betindak Besar, tipe kelompok ini adalah mereka memiliki
ide besar sebagai amunisi, mereka menjanjikan hasil yang menakjubkan, dan
kemudian terjadi sesuatu yang membuat mereka menghilang. Berawal di kantor
mewah penuh eksekutif muda, asisten, dan sebagainya yang menciptakan hirarki
yang rumit. Mereka lebih banyak bicara daripada bertindak NATO (Nothing Action
Talk Only), strategi diceritakab dengan kesombongan. Dan ternyata angka
penjualan dinaikan, laba ditulis terlalu besar, harga saham dimanipulasi, dan
uang perusahaan hilang.
Orang yang berpikir besar dan bertindak besar cukup
berbahaya bagi karyawannya (karyawan akan dipecat ketika pemikir besar mulai
melindungi dirinya), pemasok (tidak akan mendapat bayaran saat perusahaan
dinyatakan bangkrut oleh pengadilan), dan pemegang saham (investasinya lenyap
begitu saja).
Berpikir
Besar Betindak Kecil, inilah orang dan perusahaan yang memahaminya
dengan benar. Kinerja keuangan jangka panjang yang konsisten membedakan mereka
dengan yang lain. Pemikiran besar mereka didasrkan pada ide besar asli,
benar-benar memecahkan masalah customer, membuatnya lebih baik, atau
menciptakan nilai.
Mereka tidak memanfaatkan perusahaan sebagai mesin uang
dan tetap bersikap rendah hati. Mereka terus bekerja dekat dengan customer dan
memahami bahwa perusahaan tidak akanmemiliki masa depan jangka panjang kecuali
jangka pendeknya terpenuhi.
Mereka siap membeuang metode yang tidak berhasil,
mengajak setiap orang berpikir dan bertindak seperti pemilik, dan terus-menerus
mendirikan usaha baru, menyediakan solusi menang-menang untuk customer. Dengan hati-hati
mereka memilih arena persaingan, bekerja tanpa kenal lelah untuk membangun
komunitas penggemar, dan tantangan terbesar mereka adalah membantu menyiapkan
pemimpin masa depan.
Orang dan perusahaan yang berpikir besar dan bertindak
kecil sangat baik sebagai karyawan, vendor dan pemasok, pemegang saham dan
komuntitas. (berbagai sumber)
Selanjutnya:
|
0 komentar:
Post a Comment