Bukan hanya rumah tangga yang bila “kelimpungan” dan
terdesak untuk membayar hutang segera saja kalung, cincin bahkan “gigi” emas
pun di copot. Begitu juga dengan Negara Venezuela yang memutuskan untuk menjual
emasnya ke Eropa. Dana hasil penjualan kemudian digunakan untuk membayar utang.
Di kutip dari laman Antara News, Swiss
Federal Customs Administration merilis bahwa Venezuela mengirimkan emas batangan senilai
US$ 1,3 miliar ke Swiss pada pertengahan Januari. Emas tersebut dikirimkan
selang beberapa minggu sebelum pembayaran dua utang dengan nilai besar yang
jatuh tempo pada bulan ini. Nilai utang tersebut mencapai US$ 2,3 miliar.
Saat ini, keuangan Venezuela tengah bermasalah. Banyak
pengamat percaya, ada kemungkinan besar negara ini mengalami default atau gagal
bayar pada musim gugur mendatang saat sejumlah utang jatuh tempo. Itu sebabnya,
Venezuela menggunakan cadangan emas mereka untuk membayar utang. Meski
demikian, sejumlah analis menilai, ada beberapa alasan mengapa Venezuela
mengirim emas mereka ke Swiss.
Pertama,
Swiss merupakan terminal transit emas terbesar dan memiliki cap kemurnian emas
paling terpercaya. Sehingga, jika Swiss sudah memverifikasi kualitas emas
tersebut, Venezuela dapat dengan cepat menjualnya demi dana tunai. Kedua, Venezuela juga dapat menempatkan
emas sebagai jaminan untuk pinjaman dana tunai dari perbankan yang biasa
dikenal dengan "gold swap".
Sebelumnya, Reuters melaporkan pada awal Februari, Deutsche Bank dan
Venezuela tengah bernegosiasi untuk melakukan gold swap. Hanya
saja, Deutche Bank menolak berkomentar mengenai hal ini. Bank sentral Venezuela
juga tidak merespon pertanyaan yang dilayangkan. Pada pekan ini, data
pemerintah Venezuela menunjukkan, total cadangan devisa mereka pada November
2015 sudah melorot menjadi US$ 14,5 miliar. Ini merupakan posisi terendah sejak
2003. Dari nilai tersebut, sekitar US$ 10,9 miliar berbentuk emas. Venezuela
juga memiliki simpanan lain di Badan Moneter Internasional dan harta berharga
lainnya seperti permata dan perak (Sumber: Berbagai Sumber).
0 komentar:
Post a Comment