Home » » Setetes Embun di Pagi hari

Setetes Embun di Pagi hari

Penderitaan adalah lambang kekuatan  jiwa, tak akan aku tukarkan penderitaan ini  denga sukacita  manusiaJiwaku  menemukan ketenangan manakala hatiku bersukacita menerima himpitan kesusahan dan  kesesakakehidupan.  Hatiku  terpenuhi kegembiraan,  manakalaku  bersukaria  dalam derita-Nya. Hanya satu  tujuan hidupku, membuat DIA selalu tersenyum di sepanjang kehidupan

Begitulah sepenggalan kalimat yang menjadi prinsip kehidupan seorang Andi Suryadi, seorang ayah yang sepeninggal istri tercinta, malah di buang oleh anak kandungnya. Hanya karena bikin "ribet", dalam penderitaan hidup penuh kesepian dan kensunyian ia tetap tabah menjalani kehidupan.

Kisah yang sangat menyentuh hati karya dari AR. Rahadian seorang penulis lepas yang memiliki kerinduan untuk menulis dan baru saat ini kerinduan itu dapat di wujudkan dalam karya-nya. Berkat dorongan istri terkasih, AR. Rahadian memberanikan diri mengirimkan hasil tulisannya ke media online. Kini AR. Rahadian aktif dalam menulis di blog yang sederhana, dan sungguh ia berterimakasih kepada blogger yang telah menyediakan sarana untuk menyampaikan hasrat menulisnya.

Kisah setetes embun di pagi hari begitu menyentuh hati karena hal ini sering terjadi dalam kisah nyata kehidupan. Ditengah gegap gepitanya zaman yang semakin maju dan orang-orang menjadi sibuk namun, jadi melupakan akan hakikat hidup yang sesungguhnya. Bukan karena zaman yang telah berubah, tetapi manusianya yang telah berubah meninggalkan norma kehidupan. Hidup adalah bagaimana Anda menghidupkan kehidupan itu dengan nilai-nilai diri Anda itulah yang seharusnya terjadi.


0 komentar:

Post a Comment

Auto Backlink : OoneSeem