Anda pernah disakiti oleh seseorang atau di fitnah oleh
orang lain? pastinya setiap orang pernah mengalami akan hal seperti itu.
Sungguh menyakitkan rasanya! Dan rasa dendam hadir dalam hati serta pikiran
kita. Mata dibalas mata kedengarannya memang adil, tetapi akan membuat semua
orang menjadi buta!setimpalkah? Dalam beberapa kasus hal itu mungkin setimpal,
sehingga kesalahan itu tidak diulang kembali. Seseorang dapat memberikan
penilaian setelah berpikir. Namun, ia juga harus dapat melupakan, ingatan yang
tajam memang sangat bagus, tapi lupakan juga sangat bagus dan lebih baik lagi.
Anda tentunya pernah mendengar kisah tentang Yusuf yang
dianiaya oleh saudaranya sendiri, dibuang dan dijadikan sebagai budak. Apa yang
dilakukan olehnya? Tidak ada sedikit pun ia memiliki rasa dendam, tetapi ia
memaafkan perbuatan saudara-saudaranya dan tak membalas semua perbuatan mereka.
Bahkan bukan itu saja ia juga harus mendekam di penjara bukan karena perbuatan
buruknya, sekali hasil olah fitnah! Ia tetap menikmati jalan kehidupan yang
harus dijalani, sebuah contoh pengendalian diri dan kehidupan yang luar biasa! Kemenangan
dan kebahagiaan akhirnya akan diperoleh dengan selalu bersikap positif.
Dalam beberapa hal, balas dendam mungkin perlu, tetapi sebaiknya hanya dilakukan pada kasus yang sangat khusus. Kita harus dapat melihat tujuan di balik tindakan. Balas dendam ibarat Anda menggigit seeekor anjing karena anjing itu menggigit Anda. Anda harus melupakannya, untuk memastikan bahwa Anda tidak akan digigit lagi. Alih-alih balas menggigit, lebih baik belajar dari insiden itu.
Mungkin Anda menyukainya:
|
Memaafkan amat mudah dikatakan tetapi sulit untuk
dilakukan, hal seperti itu pernah saya alami. Bukan sekali dua kali saja
mengalami hinaan, cercaan, dan fitnah, hingga pernah saya kehilangan
kepercayaan dari rekan dan sahabat bukan oleh karena perbuatan saya. Saya sampai
di katakan orang yang memiliki watak tidak dapat dipercaya! Sungguh sakit
rasanya, saya simpan kejadian itu dalam pikiran dan apa yang terjadi? Saya menjadi
tidak bahagia, saya memilih sikap untuk memaafkan demi kebahagian dan kehidupan
saya.
Orang lain mungkin tidak mau memaafkan Anda, lalu
mengapa Anda harus memaafkan mereka? Pertanyaan yang bagus! Kalau Anda ingin
ikut-ikutan terbakar, bagus, teruskan saja! Kalau saya, seperti yang saya
katakan, saya hanya ingin bahagia dan karenanya tidak mau terbakar oleh pikiran
bodoh saya sendiri.
Jika Anda tidak bersedia memaafkan teman Anda, kelak
akan tiba suatu hari di mana Anda tidak lagi memiliki teman. Jika Anda seorang
pebisnis, kelak tidak ada lagi costumer. Orang-orang yang memiliki sifat
pendendam hidupnya tidak akan pernah merasa nyaman, kelak penyakit akan
menggerogoti hiudpnya. Mereka terus mengingat kesalahan orang lain pada mereka,
sebagian bahkan ada yang tidak bersedia memaafkan dan melupakan kesalahan
orangtua mereka. Dan sebagian orangtua yang tidak mau memaafkan kesalahan anak
mereka. Saya pernah melihat kejadian dimana ada sepasang orangtua yang tidak
bersedia memaafkan dan melupakan putra mereka yang menikah tanpa mendengarkan
keinginan mereka.
0 komentar:
Post a Comment